Kematian adalah sesuatu yang pasti akan menghampiri seluruh manusia. Dan bagi yang beriman akan yakin akannya kematian dan hari pembalasan.
Meninggal atau mati, entah kenapa kemaren meninggal itu jadi topik yang dibahas sama hampir semua orang yang ngobrol sama gw. Pertama waktu di kantor, salah satu atasan gw cerita tentang saat2 mertuanya meninggal, almarhum masih sempat berwasiat kepada istri beliau dan meninggal dipelukan istrinya. Subhanallah. Kemudian masih salah satu atasan gw juga cerita tentang pamannya yang ketika hendak meninggal mempersiapkan segala sesuatunya, jadi ketika almarhum sudah merasa ajal sudah dekat, beliau meminta agar tempat tidurnya dipindahkan ke ruang tamu dan beliau mengundang para anggota pengajian untuk zikir bersama, dan ketika sedang zikir bersama almarhum meninggal dunia. Subhanallah.
Kemudian yang terakhir ini bukan tentang kematian, tapi tentang orang yang telah meninggal kemudian datang ke dalam mimpi salah seorang sahabat saya. Jadi ketika sahabat saya itu mau masuk perguruan tinggi, dia tidak punya uang sama sekali untuk membayar uang pangkal, dia sempat putus asa dan menyadari akan ketidak mampuan keluarganya (Beliau ini seorang anak yatim, dan almarhum ayahnya seorang yang buta huruf). Disaat sahabat saya itu sedang tidur, dia mimpi sedang menggali kuburan ayahnya, dan setelah itu ayah teman beliau itu bangun dan seperti hidup kembali. Kemudian dalam mimpinya sahabat saya tersebut sang Ayah mengajak untuk solat subuh di mushola yang dulu dibangun oleh ayahnya sahabat saya. Setelah selesai solay subuh, sang ayah berkata kepada anaknya,
“Anakku apakah kau ingin melanjutkan sekolah?”
Dan sahabat saya tersebut mengiyakan keinginan dirinya. Setelah itu sang Ayah kembali bertanya,
“Sekolah(menuntut ilmu) itu sebenarnya perintah siapa sih?Orang Tua atau Allah SWT?”.
Dan sahabat saya menjawab “Selama saya beriman, menuntut ilmu adalah perintah Allah SWT”.
“Allah itu Maha Kaya, jadi jika yang memberikan perintah itu Maha Kaya, maka jangan takut untuk menuntut ilmu, karena Allah pasti akan membukakan jalan”.
“Kamu harus sekolah nak”.
Dan dalam mimpi sahabat saya itu, sang Ayah kembali berzikir dan kawan saya meninggalkan mushola tersebut dan tiba2 sang Ayah sudah tidak ada didalam mesjid.
Tak lama kemudian, teman saya terbangun dan dengan tekad yang bulat dia pergi ke Bogor dengan uang yang seadanya, dia akhirnya menjadi mahasiswa dan sekarang sahabat saya itu sudah berhasil menjadi seorang sarjana.
Cerita itu ngebuat hati gw terenyuh dan berpikir apa yang sudah saya berikan untuk Allah SWT. Kenapa gw masih bisa mengeluh disaat keadaan gw sudah lebih dari cukup, kenapa gw masih suka gk bersyukur, knp gw gk bisa punya tekad sebesar sahabat gw tadi. Gw jadi sadar kalo gw itu cuma seorang manusia yang kecil dan penuh dengan kesalahan. Dan dari cerita itu gw pengen jadi orang yang berguna bagi lingkungan gw, mulai dari keluarga, masyarakat, negara, sampai agama. Gw pengen disaat gw meninggalkan dunia ini, apa yang gw punya bisa berguna buat orang2 sekeliling gw. Amiin..(maaf y kalo bahasanya acak2an..hehehe..)
No comments:
Post a Comment